JPN haramkan ‘Abd’ dan ‘Mohd’, hadkan nama kepada 80 huruf
Written By Assistant Editor on Friday, 28 September 2018 | September 28, 2018
ARAU: Tidak lebih 80 aksara, itulah panjang maksimum yang dibenarkan oleh Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) kepada ibu bapa yang hendak mendaftarkan nama anak yang baru dilahirkan.
Timbalan Ketua Pengarah (Operasi) Jasri Kasim berkata selain tidak boleh memberi nama terlalu panjang, ibu bapa juga tidak digalakkan meletakkan nama-nama yang membawa maksud tidak baik.
“Nama-nama singkatan seperti “Abd” juga tidak dibenarkan dan mesti dieja penuh ‘Abdul’ atau ‘Mohd’ mesti dieja ‘Mohamad’,’’ katanya kepada pemberita pada program Kembara Mobile JPN hari ini. “Mengikut rekod kita, nama terpanjang pada masa ini ialah 78 aksara sebanyak 4 patah perkataan,” katanya.
Labels:
Umum
Komen Terkini
Anonymous commented on guru tak perlu buat tugas kerani mulai: “Bagaimana dgn Sekolah Amanah, International Baccalaureate dll yang paperwork nya bertindih dgn…”
Cikgu Sarawak commented on guru tak perlu buat tugas kerani mulai: “Harap betul. Jangan cakap saja”
Or Pei Chong commented on datuk azhar rakus seleweng wang rakyat: “Sejak bila Dato' Azhar terlibat dengan skandal Sime Darby? Dokumen mahkamah hanya menamakan…”
jamian sarif commented on sehari selepas tun mahathir kutuk nik: “Perintah ALLAH jangan diperlekeh dan dipersendakan....kelak merana diri.”
Nikobai Berlalgel commented on sehari selepas tun mahathir kutuk nik: “Just as Mr.Mahathir said before:"Islam are of peace.Islam don't force people to do what we…”
Liza Rahimi commented on sehari selepas tun mahathir kutuk nik: “Better jalan kan hudud tuk semua..kalu xsalah knapa nak tkut kan..kalu xterima rasuah xde la…”
Get this Recent Comments Widget
Berita-berita daripada akhbar utama
- Pimpinan PAS WP dalami ilmu pilihan raya - 11/4/2019
- Apabila umat Islam tak kenal musuh - 11/4/2019
- Hari Keluarga PASTI Alor Gajah meriah - 11/4/2019
- LASBELA PASTI Kota Samarahan rai pelajar - 11/4/2019
- Muslimat Pekan disuntik semangat Munajat AKIFI - 11/4/2019
- Pesakit Covid-19 di acara dihadiri menteri, timb menteri - 3/1/2020
- Mukhriz, Syed Saddiq sedia dikenakan tindakan - 3/1/2020
- MB: Kedudukan exco Bersatu dalam k'jaan Selangor akan diteliti - 3/1/2020
- Serangan pada Tian bukti PKR dikuasai budaya samseng, kata Azmin - 3/1/2020
- Hadi: Ada juga pemimpin PH dibebaskan dari kes mahkamah - 3/1/2020
- Penang looking to negate impact of US tariffs, says Chow - 4/6/2025
- Verstappen wins Japanese Grand Prix for fourth straight year - 4/6/2025
- Man arrested for trying to open doors on KL-Sydney flight - 4/6/2025
- Asean Intergovernmental Commission on Human Rights to meet in Penang - 4/6/2025
- Penjaja belon nafi berlakon sakit, cedera tulang belakang, kata peguam - 4/6/2025
- Ismail Sabri pangku jawatan Timbalan Presiden Umno - 12/20/2018
- Hina kematian Adib, pekerja Honda diberhentikan - 12/20/2018
- Sis tak pernah harapkan balasan... - 12/20/2018
- Ada yang kempunan menjadi katak - 12/20/2018
- Tak tegur makna tak sayang: Nad Zainal - 12/19/2018
- Kajian tingkat elaun sara hidup pelajar MARA di UK akan dibentang tak lama lagi - 6/20/2022
- Kebun sayur punca sungai melimpah di Lojing - 6/20/2022
- Bersih rumah, curi barang kemas - 6/20/2022
- Usah risau peningkatan kembali kes COVID-19 - Pakar - 6/20/2022
- Kecurian balak, Save Kelantan gesa kerajaan negeri ambil tindakan tegas - 6/20/2022
- PM Ismail Sabri: Political funding bill's policy scope to be tabled to Cabinet - 5/19/2022
- Remains of senior citizen who died at Gunung Yong brought down by helicopter - 5/19/2022
- Tanjung City Marina project developer insists footprint of heritage godowns still intact - 5/19/2022
- Mozambique polio case similar to Malawi case - Africa CDC - 5/19/2022
- DBKL to set up task force to address strata property issues - 5/19/2022
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !